Trump Dicemooh Penonton di Final Piala Dunia Antarklub FIFA

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-15 Kategori: news

## Sorotan di Maroko: Trump Dicemooh di Final Piala Dunia Antarklub, Simbol Polarisasi Bahkan di Lapangan HijauRabat, Maroko – Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2023 yang mempertemukan Real Madrid dan Al-Hilal di Rabat, Maroko, seharusnya menjadi panggung gemilang bagi sepak bola dunia.

Namun, momen penyerahan trofi juara kepada Real Madrid oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, justru menjadi sorotan karena reaksi tak terduga dari sebagian penonton.

Setelah pertandingan yang dimenangkan Real Madrid dengan skor 5-3, Trump muncul di lapangan hijau untuk menyerahkan trofi.

Namun, bukan sambutan hangat yang diterimanya, melainkan cemoohan dari sejumlah suporter.

Reaksi ini jelas kontras dengan sorak sorai kemenangan yang sebelumnya memenuhi stadion, menciptakan atmosfer yang canggung dan tak terduga.

Meskipun jumlah suporter yang mencemooh Trump tidak diketahui secara pasti, kejadian ini cukup signifikan untuk menjadi perbincangan.

Cemoohan tersebut menjadi simbol bahwa polarisasi politik yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, kini merambah hingga ke ranah olahraga, bahkan di kancah internasional.

Mengapa hal ini terjadi?

Tentu banyak faktor yang melatarbelakanginya.

Pertama, kebijakan-kebijakan kontroversial Trump selama masa jabatannya, terutama terkait imigrasi dan hubungan internasional, telah memicu protes dan penolakan di berbagai negara.

Kedua, popularitas Trump yang menurun secara global, terutama di kalangan generasi muda yang lebih progresif, juga berkontribusi pada reaksi negatif ini.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua penonton mencemooh Trump.

Trump Dicemooh Penonton di Final Piala Dunia Antarklub FIFA

Sebagian lainnya mungkin bersikap netral atau bahkan memberikan sambutan positif.

Namun, cemoohan tersebut tetap menjadi penanda bahwa sosok Trump, bahkan setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, masih menjadi figur yang memecah belah.

Kejadian ini bukan hanya tentang Trump, tetapi juga tentang sepak bola sebagai platform global yang menyatukan berbagai budaya dan pandangan.

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa olahraga tidak bisa sepenuhnya terlepas dari konteks sosial dan politik yang lebih luas.

Sebagai jurnalis olahraga, saya melihat kejadian ini sebagai refleksi dari kompleksitas dunia modern.

Sepak bola, yang seharusnya menjadi sumber kegembiraan dan persatuan, kini juga menjadi arena di mana perbedaan pendapat dan ideologi terungkap.

Pertanyaannya adalah, apakah ini akan menjadi tren baru?

Apakah kita akan semakin sering melihat politisi menjadi sasaran cemoohan di acara-acara olahraga?

Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti, kejadian di Rabat ini menjadi pengingat bahwa olahraga, seperti kehidupan itu sendiri, tidak pernah lepas dari pengaruh politik dan sosial.

Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, baik penggemar olahraga, politisi, maupun jurnalis.