gg sports tv - gg sports tv

**”Shin is split to the bone”: Stephen Thompson Rilis Pernyataan Perdana Setelah Kekalahan Kontroversial di UFC Nashville**Nashville, Tennessee – Stephen “Wonderboy” Thompson, veteran UFC yang dikenal dengan gaya striking karate yang unik dan sportifitasnya, akhirnya angkat bicara setelah kekalahan kontroversial lewat keputusan terbelah (split decision) dari Gabriel Bonfim di UFC Nashville, Sabtu lalu.

Kekalahan tersebut, yang banyak dianggap sebagai perampokan oleh para penggemar dan analis, meninggalkan rasa pahit di mulut “Wonderboy,” namun ia tetap menunjukkan kelas dan profesionalisme yang menjadi ciri khasnya.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui media sosial pribadinya, Thompson memulai dengan mengucapkan selamat kepada Bonfim atas kemenangannya.

“Selamat untuk Gabriel Bonfim atas kemenangannya.

Dia petarung yang tangguh,” tulis Thompson.

Namun, ia kemudian mengakui kekecewaannya atas keputusan tersebut.

“Tentu saja, saya kecewa dengan hasilnya.

Saya merasa saya mengendalikan sebagian besar pertarungan, menjaga jarak, dan mendaratkan pukulan yang lebih bersih.

Tapi, begitulah dunia pertarungan, kadang-kadang keputusan tidak berjalan sesuai keinginan Anda.

“Thompson juga mengungkapkan bahwa ia mengalami cedera yang cukup parah di tulang keringnya akibat tendangan yang ia lancarkan selama pertarungan.

“Shin is split to the bone,” ungkapnya.

“Saya akan memeriksakannya dan memastikan semuanya baik-baik saja.

“Kekalahan dari Bonfim memang menjadi sorotan.

Secara statistik, Thompson unggul dalam total pukulan yang mendarat (significant strikes) dengan 76 berbanding 50.

Ia juga lebih efektif dalam penjagaan jarak dan menggunakan footwork untuk menghindari serangan Bonfim.

Namun, Bonfim berhasil mencetak dua takedown yang signifikan, yang mungkin memengaruhi persepsi juri.

Dari sudut pandang pribadi, saya merasa keputusan ini sangat merugikan Thompson.

Ia adalah petarung yang jujur dan selalu memberikan yang terbaik di dalam octagon.

Gaya bertarungnya yang menghibur dan sikapnya yang sportif membuatnya menjadi salah satu petarung paling populer di UFC.

Kekalahan ini mungkin menjadi pukulan telak bagi ambisinya untuk kembali menantang gelar juara.

Namun, “Wonderboy” adalah petarung yang tangguh dan berpengalaman.

Ia telah melewati banyak rintangan dalam karirnya dan selalu bangkit kembali lebih kuat.

Saya yakin ia akan menggunakan kekalahan ini sebagai motivasi untuk berlatih lebih keras dan membuktikan bahwa ia masih merupakan salah satu petarung welterweight terbaik di dunia.

Masa depan Thompson di UFC masih belum jelas.

Dengan usia 40 tahun, ia mungkin berada di senja karirnya.

Namun, semangat dan kemampuannya untuk beradaptasi menjadikannya ancaman bagi siapa pun di divisi welterweight.

Apakah ia akan mendapatkan kesempatan untuk membalas dendam atas kekalahan kontroversial ini?

Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Satu hal yang pasti, “Wonderboy” akan terus memberikan hiburan dan inspirasi bagi para penggemar MMA di seluruh dunia.